PUISI TANPA JUDUL DAN ANONIM
Oktober,
Jendelaku terbuka dalam senandung gelisah
Kepada siapa kakiku melangkah, untuk siapa jiwaku berkelana
Dunia sungguh kejam bu...
Cambukannya begitu kuat hingga aku terhempas dalam kenikmatan
Belatinya tajam, himgga aku tertusuk oleh kemalangan
Bu,
Sampai kapan aku kau biarkan dalam kehampaan
Terlelap dalam belaian dunia
Dengan jari-jari kehancuran didekapannya
Aku lelah Bu,
Lelah dengan ketiadaan
Lelah dengan keakuan
Lelah dengan semuanya...
Kini,
Di bawah kakimu aku mengaduh
Lidah meramu kata
Diucap bibir dalam getaran
Aku takut bu,,,
Takut dibawa kaki kepada ujung juramg kebisuan
Takut meneguk sejuta tetes kerapuhan
Takut akan kehilangan,,,
Bu,
Mataku ingin menatap wajah kemilaumu
Di sana kuingin temukan damai
Damai yang terbayang mimpiku...
Nice031019
PUISI-PUISI FR. YOHAN RUDIN, SVD
KEMURNIAN
CINTA
DALAM KESUNYIAN
engkau tertunduk lesu, untuk bersujud….
Dari sinar
tatapan matamu terpancar seberkas sinar ceria
Engkau yang
adalah hamba Allah nan bijaksana
Mendapat kabar
sukacita yang datang dari sorga
dengan rendah
hati engkau tertunduk tanda setuju
untuk menerima
kabar itu,
walaupun engkau
menyadari bahwa engkau adalah hamba yang lemah
namun dengan
tegas dan pasti engkau tetap menjawab “YA”
Rahimmu yang belum tersentuh oleh debu
Dipakai oleh Allah untuk menitipkan AnakNya
Dalam hatimu yang suci tersimpan begitu banyak kisah
akan peristiwa yang engkau alami
Terkait dengan tentang apa yang dialami oleh
Anak Allah yang telah engaku lahirkan
bagi kami
Kelu kesa dan jatuh bangun engkau merawatnya, namun
engkau tak pernah menyerah
Bahkan engkau dengan penuh ketabahan dan kerendahan
menyerahkan semuanya itu kepada Allah.
Hanya dengan kemurnian cinta dan berkeyakinan pada
Allah engkau dapat menjalankan semuanya itu dengan kesetian dan tangung jawab….
MENCARI MIMPI
Di
kala bulan purnama mulai mengintip di balik awan malam,Dan
bintang mulai menari dengan mengedipkan cahaya yang cemerlangUntuk
menghibur hati bumi yang lagi sunyi..Akupun
terus menelusuri jalan pintas,Menuju
ke langgit yang menarik dan mempesona untuk dilihat dan dinikmatiSerta
tertarik untuk mengenggamnya dalam jemariku yang lagi kakuDinginnya
embun malam ...Sunyinya
bumi...Tak
membuat aku menyerah ,,,,Melainkan
telah membuat hatiku menjadi tegar dan beraniuntuk
bertati pada jalan yang telah ku pilih....melodi
hati terus menghibur,,,dipadukan
dengan pukulan drum detak jantung..membuat
jiwaku menjadi harmoni,,sehingga
hembusan nafas dapat mengeluarkan suaranya yang merdu...perpaduan
musik inilah yang telah membuat hatiku selalu setia dalam mencari mimpiku yang ada di
langit.......
MERIAM
Meriam,
aku biasa memanggil namamu,
Dari
beningnya sinaran matamu kumelihat rembulan kasih yang sejuk
Dari
telapak tanganmu kumelihat garis kasih yang begitu indah
Dari
senyuman yang engkau papaskan pada wajahmu yang mulus terkupass kepolosan
hatimu
Meriam
aku biasa memanggil namamu,
Dalam
nama itu tersimpan beribu rahasia kasih yang tak pernah terselesaikan untuk aku
ceritakan kepada sesamaku
Rahasia
itu terus aku ceritakan untuk mengenang namamu yang manis
DUA BUAH PUISI FR. PICOR JR, SVD
PELANGI NATAL
Dentang lonceng GerejaBergema dari padang EfrataPanggil pergi ke kandang guaRupa mungil di pangkuan bundaItu “Sabda” yang menjelma Wahai
Manusia Marilah… Wahai
Dunia Bergegaslah… Tibalah
saatnya Sang Surya itu terbit Sudah
saatnya kita bangkit dari tidurPergilah ke
ufuk timurSebelum bulir embun di pucuk harapan itu pecahSiapa tahu’ ketika sinar Surya itu tampakAkan ada pelangi di atas kepalamu
DOA NATAL
Aku
Ayah dan ibu
Datang ke kandang Natal
Bertelut dan mengucap doa
cinta
Tuhan
Berilah kami cinta
Agar tempayan hati terisi
kasih
Mabukan sesama dengan anggur
cinta-Mu
Muntahkan kata beritakan
kabar sukacita keselamatan
Tuhan
Engkau lahir
Natal kami pun tiba
Penantian kami kini berahkir
Kerinduan dahaga adven kini terjawab
Ah tuhan’ semoga Sukacita
Natal ini abadi dalam hidup
Tak mati bersama pohon dan
kandang yang dibongkar seusai pesta natal ini
PUISI-PUISI FR. CHARLY KA’U, SVD
NATAL
DI SEBUAH PERSIMPANGAN
Di sebuah
persimpangan, ada banyak kehilangan
: air mata,
senyuman anak-anak, bahkan
Jantung milik banyak orang.
Di sebuah
persimpangan, kita menemukan air mata Tuhan
Pecah bersama
ketuban yang terkoyak. Segar.
Memanggil-manggil,
berderai-derai.
Di sebuah
persimpangan, kita mengalami kehilangan dan banyak pertemuan.
Kita kehilangan
kebahagiaan,
kita menjelma
menjadi ratapan-tangis.
Di sebuah
persimpangan,
Kemana kita
mesti menata hasrat perjalanan
: ke rumah Tuhan
atau ke berpasang-pasang air mata?
(Kamar C1,
Desember 2019)
MONALISA
#
Untuk M.
Bolehkah aku
menggemgam sepasang tatapanmu,
Membiarkannya
remuk, lalu kau melupakan banyak hal.
Bolehkah aku
menangkap bias senyummu,
membungkamnya,
kelak engkau jadi diam dan
kepak yang
patah.
Aku ingin kita
jadi sepasang hati yang tertukar,
kau jadi aku,
aku jadi kau.
Bolehkah (kan)?
(Ruang Kelas,
Medio November 2019)
*untuk sebuah
senyuman yang kekal di kepalaku.
NATAL
DAN KENANG-KENANGAN
Selepas
tahun-tahun panjang kita lalui,
Cinta merupa
jebakan-jebakan, yaitu kenangan-kenangan perihal rumah.
Setelah
belajar mencintai,
kita tahu bahwa
rumah akan jadi seperti dagangan di tepi jalan.
: setiap kali
kita melabuhkan kata hati,
kita mesti belajar menikmatinya dengan
merdeka
sebebas-bebasnya sebuah batas.
PUISI
FR. IGNAS HAYON, SVD
SURAT NATAL UNTUK
NARANG
TIMUR
telah usai diguyur tunggu
Sejauh
rindu hatimu sampai
Adakah
jiwamu seputih bintang di ujung timur
Bila
natal adalah isyarat temu
Tanggalkan
dendam juga benci
Biar
tinggalmu hanyalah damai dan kasih
Lupakan
amarah juga cemburu
Biar
ingatmu hanyalah ramah dan cinta
Kini
tekatmu menuai temu
Sejauh
langkah mencapai pasti
Natal
bukan hanya pulang untuk mengulang segala kenangan
bukan
juga ingatan yang menginginkan angan
bukan
pula modal yang memelintir menjadi model
bukan
juga sebatas 25 desember yang nantimu sampai
natal
tak butuh rambut harus dimakariso
atau
bibir harus dicat ranum penuh warna
atau
baju harus berkilau berbalut intan dan permata
atau
alasan kaki harus dialas dengan kasut setinggi itu
tetapi…….
Natal
adalah doa sepanjang waktu sampai usai usia
Menemui
cahaya mahacahaya dalam sunyi
Biar
hatimu pantas didatangi rahmat
Agar
ragamu tak lekas binasa
SESUNGGUHNYA...
Natal
adalah wajah asing meminta iba
dari
yang terlupkan dan yang terbuang
dari
yang terkecil dan yang terpingirkan
yang
menadah tangan meminta kasih
yang
menaruh harap merindu cinta
adakah
rasamu pekah untuk saudaramu yang lain
SEMESTINYA...
natal
adalah iman yang mengaminkan segala aman
dari
musim-musim yang penuh juang
saat
hati mencapai suci
agar
tubuhmu tak kehilangan damai
biar
jiwamu penuh rahmat dan selemat
bila
pantas Dia akan bertamu dan menjadi tuan segala zaman.
Nitapleat,
20 Desember 2019
KELAHIRAN BARU
Natal
adalah ibu yang mengandung doa segala iba
Saat
ragu lenyap menepati segala janji
Aku
ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu
Agar
Rahim merawat segala mada
Agar
lara berubah rupa dalam syukur penuh puji
Tatkala kasih menjadi nyata penuh setia
Natal
adalah ayah yang ihklas menangung segala tabah
Saat
ingin datang meniatkan pergi
Jangan
takut mengambil wanita ini sebagai istrimu sebab anak yang dikandung adalah
kudus
Agar
wajah tak cemar dicibir bibir
Tatkla
iman mengaminkan aman
Natal
adalah kanak suci penuh rahmat
Emanuel
itulah kristus sang penyelamat semesta
Untuk
tubuh kita yang penuh tabu
Untuk
jiwa kita yang penuh debu
Agar
dikelahiran baru kita pun pantas
Nitapleat,
21 Desmber 2019
Kita bisa sepakat bahwa para penyair berbicara dengan perasaan yang penuh dan sedikit pikiran yang mendalam. Semoga kita bisa sepakat lagi bahwa puisi-puisi kita dibukukan...
ReplyDelete