MARIA MENURUT ISLAM
Fr. Timo, SVD
CATATAN AWAL
Dokumen Konsisli Vatikan II Nostra Aetate khususnya artikel yang berbicara mengenai saudara-saudari Muslim, cukup tandas menyiratkan sebuah saripati doktrin Mariologi menurut Qur’an dan Islam.
Dikatakan bahwa dengan penghargaan Gereja memandang juga umat Islam yang menyembah Allah yang Mahaesa yang hidup dan ada, yang maha pengasih dan mahakuasa, pencipta langit dan bumi yang telah berbicara kepada manusia… meskipun tidak mengakui Yesus sebagai Allah mereka toh menghormatinya sebagai Nabi.
Ibunya perawan Maria mereka hormati dan kadang-kadang bantuanya mereka mohonkan dengan khusuk. Sangat jelas bahwa eksistensi Maria dalam lingkup Islam mendapat tempat yang istimewa. Keistimewaan maria nampak dan tercermin sebagai bunda yang terkudus setelah Puteranya.
Mereka meyakini bahwa Maria adalah ibu Yesus yang tercermin dalam 30 teks Quran yang senantiasa menyebut Isa dengan Ibn Maryam atau Putera Maria. Itu berarti bahwa ada paritas keberadaan Maria dengan kepercyaan Katolik.
Perlu diketahuai bahwa Miryam menduduki tempat yang paling istimewa dalam hati dan iman Muslim. Kendati mereka tidak mengakui bunda Maria sebagai bunda Allah tetapi mereka meyakini bahwa bunda Maria adalah wanita terbaik.
Karena dipandang sebagai wanita terbaik kaum Muslimpun terkadang memohon bantuanya. Mereka memohon bantuan Maria karena ada keyakinan bahwa bunda Maria adalah salah satu wanita terbaik dari keempat wanita terbaik dalam tradisi Islam.
Tradisi Islam tidak mereduksi nilai kekudusan Maria sebagai orang kudus, hanya mempersoalkan tentang identitasnya sebagai bunda Tuhan. Dengan kata lain mereka menginternalisasi Maria sebagai ibu dari Nabi Isa, tetapi bukan sebagai bunda Tuhan. Sebab keyakinan mereka juga sama seperti iman orang Katolik yang menegaskan Maria sebagai orang pilihan Allah. Allah memilih Maria sebagai bunda Allah karena kebajikanya dan karena kekudusanya.
PERSPEKTIF ISLAM TENTANG MARIA
Orang Katolik menghormati Maria karena ia adalah ibu Yesus. Selain dipandang sebagai ibu Yesus, juga dihormati karena ia dikandung dan dilahirkan putera Allah dengan tetap perawan. Ini adalah tanda atau manifestasi Allah untuk menyadarkan manusia bahwa Allah itu bekerja di luar kemampuan manusia.
Orang Islam juga mengormati Maria bahkan ada dokumen yang menandaskan bahwa mereka menghormatinya sejak dari kelahiranya.
Pertanyaan sederhana muncul dalam bagian ini, apakah umat Islam lebih menghormati Maria dari pada kita orang Katolik? Pertanyaan ini sedikit menggoyang iman kita. Memang benar bahwa mereka menghormati Maria bahkan mereka mengormatinya sejak dari kelahiranya.
Namun mereka tidak mengormati sama seperti orang Katolik pada umumnya. Orang Katolik atau ciri khas yang paling utama kita menghormati bunda Maria adalah saat melakukan devosi untuk memohon pengantaraanya dan juga menghormati dia sebagai bunda Tuhan.
Alquran sangat menjunjung tinggi Miryam (nama Arab dari Maria) sejak kelahiranya. Miryam telah dipersembahkan kepada Allah sejak dari dalam kandungan ibunya, Hana (3:35 “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan anak yang dalam kandunganku ini kepada Engkau, menjadi hamba yang taat kepadaMu…)
Hana ibunya bukan hanya menyerahkan Maria, kepada Allah juga meminta kepada Allah untuk melindungi dia dari segala setan. Umat Muslim meyakini bahwa Miryam Kudus sejak kelahiranya. Ini mempunyai paritas yang jelas dengan pandangan Katolik. Terutama dogma Maria dikandung tanpa noda dosa.
Dogma ini memang baru dinyatakan pada 8 Desember 1854, tetapi penghormatan kepada Maria sebagai yang bebas dari dosa sudah bisa ditelususri akarnya pada abad-abad awal. Keyakinan bahwa Maria murni atau bebas dari noda dosa sudah ditemukan pada tulisan awal bapa-bapa Gereja.
Kita bisa mengatakan secara eksplisit bahwa sebenarnya kita orang Katolik masih memiliki pengormatan yang lebih dalam kepada bunda Maria jika dibandingkan dengan kaum Muslim. Memang mereka menghormatinya, namun tidak semua meyakininya, terutama problematik yang mencetuskan Maria sebagai bunda Tuhan.
Dalam perspektif Islam, bunda Maria, yang lebih dikenal dengan nama Miryam binti ‘Imran [Maryam puteri/anak perempuan dari ‘Imran] merupakan satu dari empat wanita paling agung yang pernah hidup di dunia, di samping Asiyah isteri Fir’aun, Khadijah isteri Nabi Muhammad s’aw, dan Fathimah binti Muhammad SAW.
Maria disebut sebagai salah satu wanita kudus dalam Islam karena ia dipenuhi oleh Roh Kudus serta kebajikanya yang selalu hidup di bawah bimbingan Tuhan. Ada beberapa bagian dari sejarah Maryam r’a yang diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an. Dia (Maria) dalam masa hidupnya dipenuhi oleh kesucian dan ketaatan kepada Allah dan selalu dikelilingi oleh orang shalih. Setelah dia dilahirkan, ibunya [Hannah] membawanya ke Baitul Maqdis dan menyerahkan pengawasan kepada Nabi Zakariyya ‘as“… dan Allah menjadikan Zakariyya pemeliharanya…” [QS. Ali ‘Imran (03): 37].
PENUTUP
Miryam menurut pandangan Islam adalah seorang yang tersuci. Kesucian Miryam ini ditunjukan dalam pengandungan Puteranya, Isa. Maria mengandung bukan dari benih pria karena persetubuhan tetapi dengan kalimat yang datang dari Allah: Hai Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan perkataan dari Allah namanya Almasih. Isa, Putera Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan salah seorang dari pada orang-orang yang dekat dengan Allah.
Karena kesucian Maryam yang sangat menonjol ini, saudara/saudari kita yang beragama Islam meletakan Maria sebagai wanita yang paling terpandang di antara semua perempuan yang ada di dunia (3.42). kesucian Maryam yang ditampilkan Alquran sangat mirip dengan kesaksian Injil Markus dan Lukas dalam bab 1-2 tentang Maria.
No comments:
Post a Comment