Heran yang Futuristis
HERAN Model kafe futuristis. Sumber: Cafe Jalan Braga Peracik: Vincent Wedjo Filippo…
Beranda Nitapleat; menuju kabar dan informasi tentang rumah Nitapleat (surga tempat mata air akan membasuh air matamu). Salam dari kami semua.
HERAN Model kafe futuristis. Sumber: Cafe Jalan Braga Peracik: Vincent Wedjo Filippo…
Selamat pagi Meriam. Engkau tidak perlu takut dan cemas, karena aku datang bukan untuk mengusirmu dari dalam keheningan, melainkan untuk memanggilmu dalam kesendirian menuju suatu tugas yang perlu engkau pertanggungjawabkan dalam hidup. Tugas itu bukalah tugas yang datang dari mulutku, tetapi tugas itu diberikan oleh Tuhan.
Suara lembut itu menyapa dari balik kemilauan cahaya kebahagian itu.
Usiaku belum cukup, untuk menerima tugas yang datang dari Tuhan, karena untuk saat ini aku masih sibuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kedua orangtuaku dan oleh bapak ibu guruku.
Meriam adalah seorang gadis lugu, elok, polos, baik hati dan tekun berdoa, serta rajin bekerja dan belajar. Dia memang seorang gadis yang lahir dari keluarga yang cukup sederhana, Dalam kesederhaan itu ia memiliki kekayaan akan kebaikan, karena kekayaan yang dimilikinya itulah yang membuat banyak orang jatuh cinta dengannya, termasuk sang pencipta.
Meriam, janganlah engkau pernah menolak tugas yang diberikan Tuhan kepadamu, karena tugas ini diberikan bukan kepada semua orang, melainkan kepada engkau seorang diri. Karena itu, semestinya engkau harus bersyukur, karena dari ribuan orang yang ada di dunia ini, hanya engakulah yang terpilih untuk melaksanakan tugas itu. Dan tugas itu merupakan sebuah tugas yang dapat menyelamatkan seluruh umat manusia dari kebinasaan dan ketidakadilan. Tugas itu ialah menitipkan buah rahim, yang turun dari Tangan kasih Tuhan, ke dalam rahimmu yang penuh kemuliaan. Buah rahim itu nanti, akan kau namani, Jesum. Karena Dia adalah seorang penyelamat yang benar-benar datang dari penyelenggaraan Tuhan. Dialah yang akan membinasakan segala kejahatan yang dibuat oleh para penguasa saat ini dan Dialah yang akan terpilih untuk menjadi pemimpin tertinggi di dunia yang penuh kefanaan ini.
Suara dari balik cahaya itu, meyakinkan Meriam yang terlihat cemas dan ragu.
Ya Tuhan, maafkanlah diriku yang fana ini, karena dalam kelemahan ini aku mencoba untuk menolak tugas yang Engkau percayakan kepada diriku. Karena itu, ya Tuhan, jika engkau benar-benar mempercayakan tugas itu pada diriku, dengan puji syukur dan dengan segala apa yang aku miliki saat ini, aku siap menerima dan menjalani tugas itu dengan penuh kesetiaan dan tanggung jawab. Dan karena aku menyadari bahwa aku adalah manusia yang lemah dan rapuh, yang tak mampu berlangkah jika tanpa-Mu, aku memohon kepada-Mu untuk selalu bersamaku dalam melaksanakan seluruh tugas itu. Aku juga menyadari bahwa untuk saat ini, aku belum melakukan hubungan intim dengan calon suamiku, karena itu aku membernikan diri untuk menyerahkan semuanya itu ke dalam tangan kasih-Mu yang Mulia dan Kudus.
Meriam berujar dalam kerendahan
hatinya sebagai seorang hamba Tuhan yang taat dan tanggung jawab.
Berselang satu minggu kemudian, perut Meriam sudah mulai menonjol ke depan, yang menandakan bahwa di dalam rahimnya nginaplah seorang tamu yang datang dari Tuhan. Melihat hal itu, seorang pria, pacar Meriam, kaget dan takut, karena walaupun ia sudah berpacaran dengan Meriam sudah berapa tahun dan bahkan kedua orangtua mereka sudah menjodohkan mereka berdua, namun ia belum pernah sekalipun menyentuh tubuh Meriam, selain bergandengan tangan saat berjalan.
Dan karena ia merasa heran, ia mencoba memberanikan diri untuk menanyakan
kejelasan kepada Meriam saat berada di taman Kota yang ada di dekat kampus
tempat mereka kuliah.“Meriam, saya minta
maaf jika saya lancang untuk menayakan satu hal ini kepada kamu. Karena ini soal
hubungan kita berdua”.
Mendengar
itu, Meriam terlihat tertunduk lesu, karena ia tahu bahwa pasti Jose, pacarnya, akan menanyakan kejelasaan dari isi perutnya saat ini.
Karena itu dalam ketenangan batin, ia meminta bantuan dari Tuhan, agar kuat dan
siap menerima keputusan yang akan diambil oleh Jose, jika ia tahu bahwa Meriam hamil.
Karena
Meriam terus berada dalam keheningan, Jose pun langsung mengelus kepalanya
serta berkata: “Tolong engkau jelaskan
kepada saya, tentang apa yang terjadi dengan dirimu saat ini, karena aku tidak
mau hubungan kita dua akan jadi berantakan gara-gara hal ini”.
Meriam menatapnya dalam ketenangan serta berkata bahwa, “Jose aku minta maaf, karena aku tidak memberitahukan kepadamu tentang yang saya alami saat ini, dan mungkin hal ini membuat engkau sakit hati. Oleh karena itu, sekali lagi saya minta maaf. Jose, Aku hamil Jose”.
Meriam
menangis dalam kesedihan, karena merasa bahwa ia telah mlukai Jose yang telah
menyanginya selama ini. Namun apalah daya, Tuhan lebih menyayangi Meriam dan
Meriam juga menyayangi Tuhan.
Jose
kaget, saat ia mendengar suara Meriam itu dan ia tidak percaya, hingga ia
menanyakan tiga kali dan jawabbannya tetap sama yaitu “Hamil”. Jose bertanya
kepada Meriam, dalam nada yang sedikit keras tanda bahwa ia sangat kecewa
dengan sikap Meriam, siapa yang telah
meniduri engkau sehingga membuahkan hasil seperti ini?
Jawab Meriam, sambil menangis dalam kesedihan, bahwa tidak ada seorangpun yang meniduri diriku. Dan aku hamil bukan karena ditiduri oleh seorang pria, tetapi ini merpukan buah rahim yang datang dari Tuhan. Aku benar-benar minta maaf Jose.
Mendengar jawaban itu, Jose pun langsung berdiri dan bergegas pulang meninggalkan Meriam sendirian dengan tangisan akan dirinya.
Dan saat malam datang menjemput siang, Jose berdiam diri, guna mengambil suatu keputusan yang tepat, agar kelak ia tidak merasa terlukai dan Meriam juga merasa tidak terlukai. Karena Jose juga seorang pria yang pendiam dan penyayang, maka ia membisukan peristiwa itu, agar semua orang tidak mengetahuinya.
Namun, saat ia berada dalam kebimbangannya itu, terdengar suara, “ Jose, jangalah engkau meninggalkan Meriam dalam kesendirian, tetapi hendaklah engkau tetap mengambil Meriam sebagai istrimu”. Mendengar itu, Jose pun langsung tertunduk dan menangis, karena ia telah meninggalkan Meriam dalam kesendirian.
Suatu pagi, saat Jose duduk di bangku tua peninggalan ayahnya. Iia mencoba membuka kebisuaan dengan menyapa ibunya yang sedang membuat kopi,
selamat pagi
mama
hm, tumben ucap
selamat pagi, kata mama nya dalam nada kelakar
mama, ada yang
mau saya sampaikan tentang sesuatu yang sangat penting bagi perjalanan hidupku.
Tetapi sebelumnya saya minta maaf, jika hal ini sebentar membuat mama marah.
iya, sampaikan
saja, jawab mamanya sambil mengaduk kopi.
tapi ini penting
mama
mamanya diam dan berlangkah ke arahnya sambil
membawahkan secangkir kopi. “Katakan
sudah”!, kata mamanya sambil menarik kursi yang ada di dekat Jose.
Tetapi mama
jangan marah sebentar e!
iya, mama tidak
akan marah sa, yang penting kau omong dulu.
Mama, saya mau
nikah dengan Meriam su e.
Mamanya
kaget, dan memuncratkan kembali kopi yang sedang ia teguk. Memang mamanya Jose
telah menjodohkan dia dan Meriam, tetapi mereka berenca setelah kuliah bukan
sekarang. Oleh karena itu mamanya Jose menanyakan alasannya serta memberikan satu
dua nasehat kepada Jose, agar ia tidak salah mengambil keputusan.
Jose memberanikan diri untuk meminta restui itu
kepada ibunya, karena ia tidak mau Meriam akaan menjadi bahan pembicaraan oleh
orang di kampungnya dan di sekolahnya, apalagi Meriam dan Jose merupakan pemuda
yang taat dan baik hati dan dikenal sebagi pemuda yang sangat aktif di gereja.
Dan rencana itu berhasil, yang walaupun awalnya sangatlah heboh, saat orang di
kampung itu tau dan anak-anak di kampus tau bahwa Meriam hamil, karena Meraim
yang mereka tahu selama ini adalah seorang gadis yang pendiam dan baik hati,
hamil di luar nikah. Namun hal itu bisa teratasi karena dengan sikap
keperkasaaan yang di miliki oleh Jose, berani mengakui kepada semua orang bawha
anak yang ada dalam kandunganya Meriam itu merupakan hasil dari hubungan yang
mereka bangunkan selama ini, dan Jose berani untuk bertanggung jawab serta
menikahi Meriam sebagai istrinya. Dan pada akhirnya, Jose pun menikahi Meriam,
yang walaupun masih kuliah dan nama baik Meriam dan Jose serta keluarga mereka
pun tetap terjaga, yang walaupun Meriam mengadung saat berada di bangku kuliah
semester 8.
Tepat pada tanggal 25 Desember, Meriam pun melahirkan
seorang anak laki-laki. Saat proses kelahirannya, Meriam mengalami kesulitan,
karena baginya bahwa ini merupakan suatu pengalaman yang baru, dan rahimnya
masih sempit, namun dengan bantuan dari Tuhan, ia berusaha dengan keras dan
dengan dibantui oleh para ibu-ibu yang tahu soal kelahiran, akhirnya berhasil
melahirkan anaknya yang pertama. Jose yang sedang duduk tertunduk di samping
Meriam pun tersenyum bahagia saat ia mendengar suara tanggisan dari anak yang
baru keluar dari rahim Meraim. Ibu-ibu yang telah membantu Meriam dalam
melahirkan anak itu langsung meniduri anak itu di atas dada ibunya, agar anak
itu dapat merasakan kehangatan yang diberikan oleh ibu yang telah
melahirkannya.
About Arnoldus Nitapleat
Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates which are professionally designed and perfectlly seo optimized to deliver best result for your blog.
Salam buat Meriam, Bung...
ReplyDelete